2. Sambungan atap perlu diminimalkan, seringkali kebocoran atap adalah di sambungannya.

3. Pilih bahan – bahan atap berkualitas sehingga tahan dari segala cuaca dan terhindar dari keretakan. Genteng yang berkualitas tidak akan mudah retak dan menyebabkan rembesan disaat hujan. Genteng berkualitas bagus akan dapat dipasang dengan sempurna tanpa celah.

4. Pemasangan talang harus sempurna, pemasangan atap yang baik akan bisa menampung air hujan dari atap dan mengalirkannya ke bawah tanpa ada kebocoran. Gunakan talang dengan ukuran dan kekuatan yang tepat serta harus dipasang secara sempurna.

5. Ketinggian bubungan atau nok harus diperhatikan, pemasangan nok yang terlalu tinggi akan menyebabkan celah yang bisa dimasuki oleh air hujan. Pengerjaan nok menggunakan bahan yang tidak mudah retak dan harus dilakukan dengan rapih serta presisi  yang tinggi.

Setelah semua terpasang dengan sempurna dan rapih dengan menggunakan bahan – bahan berkualitas maka tahap akhir adalah memasang material pelapis pada seluruh bagian yang rawan kebocoran seperti: pada pertemuan antara genteng dan dinding.

Pelapis yang digunakah haruslah tidak terdegredasi oleh air, tidak memuai pada cuaca panas, tidak bisa menyerap air, memiliki pilihan warna yang cocok dengan warna genteng, dapat dicat serta bisa diaplikasikan langsung pada bagian yang akan dilindungi.

Setelah seluruhnya selesai aplikasikan bahan waterprofing untuk menghindari kebocoran yang  disebabkan oleh retakan kecil.